Kemajuan suatu negeri dapat tercermin dari terjaganya kualitas dan kuantitas pangan. Taiwan, melalui sebuah pameran peternakan dan pertanian, mampu menunjukkan bahwa alam yang mereka miliki adalah harta berharga yang terus dikembangkan bagi seluruh warganya.
Suara tetabuhan alat musik tradisional menggema di Nangang Exhibition Center. Empat orang penabuh gendang beserta seorang peniup seruling mampu membuka Livestock Taiwan Expo dengan meriah. Gerak tarian dan suara nyaring yang dihasilkan sukses mengisi seluruh ruangan dengan rasa semangat dan kebanggaan. Orang-orang bertepuk tangan. Pameran perdana dan terbesar di sektor agrobisnis Taiwan itu pun baru saja dimulai.
Pagi itu, Kamis, 28 September 2017, kerumunan sudah mulai terbentuk di luar gerbang gedung pameran. Sementara di dalam, orang-orang bersetelan rapi tengah berkumpul di ruang utama tempat pembukaan acara. Banyak tokoh penting di sana. Para elite perusahaan berbaur dengan hangat bersama para petinggi perwakilan pemerintah. Kemeriahan pun kembali pecah tatkala tali pita, simbol kerja sama berbagai pihak, digunting bersama sebagai tanda dimulainya pameran secara resmi. Pengunjung yang berkerumun di luar pun lambat laun memenuhi seisi gedung. Mereka terlihat antusias melihat perkembangan terbaru industri peternakan dan peternakan Taiwan.
Ada pemandangan menarik di sana. Sekumpulan orang berpakaian sangat sederhana berjajar teratur bersama seorang pemandu. Mereka adalah orang-orang dari desa yang juga antusias melihat bermacam inovasi dalam pameran. Livestock Taiwan Expo ini memang bukan hanya ditujukan bagi kalangan pebisnis kelas atas, namun juga menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Mereka yang datang dari berbagai daerah di Taiwan menyadari betul bahwa acara ini menjadi sebuah peluang peningkatan mutu peternakan dan juga pertanian. Mereka tak ingin tertinggal.
Sejak melangkahkan kaki pertama kali ke dalam pameran, suasana megah dan futuristis langsung terasa. Mata pengunjung disuguhi pemandangan ratusan stan dengan daya tariknya masing-masing. Bahkan, beberapa stan memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan stan lainnya. Macam-macam perusahaan bersaing menarik minat pengunjung. Tidak hanya itu, pihak asosiasi pun tak ingin kalah. Terdapat banyak lembaga nonprofit yang juga ikut serta di dalamnya. Meski tidak menjual sebuah produk, mereka konsisten dalam menawarkan program dan inovasi yang turut memberi andil bagi perkembangan industri pertanian dan peternakan di Taiwan.
Pengunjung melihat stan di Nangang Exhibition Center |
Perusahaan yang terlibat di dalamnya pun sudah tentu beragam. Mereka datang dari berbagai negara dengan beragam persiapan. Lican Alimentos misalnya, perusahaan asal Chile itu juga turut ambil bagian. Perusahaan yang bergerak di bidang imbuhan pakan tersebut merasa optimis unjuk gigi di pameran yang perdana ini. Atau, perusahaan lokal seperti Nice Garden. Inovasinya begitu digandrungi oleh para pengunjung. Jarang sekali stan milik mereka terlihat sepi. Selalu ada orang-orang yang menghampiri, entah untuk membeli, ataupun hanya mencari sekian informasi. Semakin ramai sebuah stan dikerumuni, semakin terlihat pula kredibilitas yang terbentuk di hadapan pengunjung. Meski baru pertama kali digelar, antusiasme pengunjung serta respons baik exhibitor dalam pameran ini begitu kentara.
Industri pertanian berbasis teknologi juga menjadi salah satu sorotan dalam pameran kali ini. Terdapat perusahaan yang dengan yakin menawarkan inovasi mutakhir. Misalnya, GEOSAT Aerospace & Technology Inc. yang mengenalkan produk mereka dengan cara memajang pesawat tanpa awak, atau biasa disebut drone, dengan berbagai bentuk dan jenis. Produk modern itu diyakini dapat menghasilkan komoditas pertanian yang digunakan untuk pakan ternak secara lebih efektif dan efisien. Karena dengan bantuan peralatan canggih yang terkoneksi dengan internet, proses manajemen perawatan dan pemantauan pertanian dapat lebih tersistematis.
Organisator berpengalaman
Melihat sebuah pameran yang apik tentu akan menimbulkan tanya tentang siapa sebenarnya pihak yang ada di belakang layar. Pada Asia Agri-Tech Expo and Forum, yang juga berlangsung di dalamnya Aquaculture Taiwan dan Livestock Taiwan, nama besar UBM patut disorot. Ia merupakan event organizer ternama di dunia, yang saat ini memimpin di berbagai kawasan, terutama di Amerika Serikat dan negara-negara di Asia. Lebih dari 300 kegiatan pameran bisnis diselenggarakan setiap tahun. Perusahaan yang berkantor pusat di London itu pun menawarkan jalinan bisnis yang berkelanjutan bagi para mitranya. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, tak heran jika banyak pihak yang memercayakan kegiatan bisnisnya pada UBM, termasuk agenda pertanian dan peternakan di Taiwan kali ini.
Keyakinan atas kualitas UBM ditunjukkan sendiri oleh General Manager UBM Asia Sabine Liu. Saat dijumpai oleh Poultry Indonesia di ruang VIP, ia tampak santai. Padahal, pameran perdananya di sektor agrobisnis Taiwan akan segera dimulai. Ia percaya bahwa seluruh elemen yang diperlukan dalam berjalannya pameran ini sudah siap dan mampu berjalan sesuai rencana. Alih-alih mengurusi teknis pameran, ia justru lebih memilih bercengkerama dengan para jurnalis. Ia terlihat senang menjamu para tamu dengan berbagai hidangan ringan khas Taiwan, dan obrolan hangat pun mengalir dengan sendirinya.
Keluwesan Sabine Liu ternyata sesuai dengan torehan pameran. Dalam tiga hari, acara tersebut mampu menarik pengunjung lebih dari 20.000 orang, baik lokal maupun mancanegara. Total penjualan yang dihasilkan para exhibitor pun berkisar pada angka US$ 17 juta. Kualitas UBM telah teruji pada penyelenggaraan pameran kali ini. Bahkan, banyak perusahaan yang sudah memesan tempat untuk pameran tahun depan. Rencananya, pameran edisi kedua akan digelar di Balai World Trade Center Taipei, pada 26-28 Juli 2018. Berkaca pada penyelenggaraan pertama, Sabine Liu optimis bahwa pameran selanjutnya akan lebih meriah dan mendatangkan peluang bagi banyak pihak.
Kematangan penyelenggara dalam acara ini memang sangat terlihat. Bukan saja sektor substansial seperti fokus Business Matchmaking, namun sisi pendukung juga diperhatikan. Program pameran juga dilengkapi dengan beragam seminar yang penting dan menarik. Selain itu, tersedianya banyak petugas pameran, serta mudahnya akses dalam berbagai hal bagi pengunjung, menjadi sebuah kelebihan yang patut diapresiasi.
Fasilitas food truck sajikan aneka menu dalam pameran |
Kota yang representatif
Kemudahan akses untuk mencapai pameran sudah terasa sejak mendarat di Bandara Internasional Taoyuan. Dari sana, telah terdapat berbagai shuttle yang siap mengantarkan pengunjung ke hotel masing-masing. Letak bandara dengan Kota Taipei memang cukup berjauhan. Namun, fasilitas transportasi yang dimiliki Taiwan membuat jarak tersebut bukan sebagai hambatan yang berarti. Media transportasi yang menjadi favorit banyak orang, adalah Airport MRT. Ia cepat, nyaman, dan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk dapat menggunakannya.
Dari Bandara Internasional Taoyuan, pengunjung bisa menggunakan Airport MRT menuju Taipei Main Station. Lokasi tersebut merupakan titik sentral penyebaran rute dalam penggunaan kereta bawah tanah, atau lumrah disebut Taipei Metro. Bagi pengunjung yang ingin mencapai tempat pameran, cukup menggunakan Taipei Metro satu kali menuju stasiun Taipei Nangang Exhibition Center. Lokasi tersebut dapat ditemukan dengan sederhana melalui tanda Bannan Line yang berwarna biru. Pengunjung bisa memilih dengan apa mereka membayar tiket. Bisa menggunakan uang koin, ataupun dengan membeli kartu terlebih dahulu di loket. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, dengan cara akses yang mudah dan juga murah.
Pemandangan di salah satu stasiun Taipei Metro |
Para pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah di penjuru dunia akan mendapat banyak “bonus” jika menghadiri pameran ini. Bonus tersebut tentu bukan hanya tentang inovasi yang didapat dari gedung pameran, atau hasil manis kerja sama dengan perusahaan mancanegara, melainkan juga berupa rekreasi khas Taiwan. Lokasi pameran memang sangat strategis bagi para pengunjung yang gemar mengeksplorasi wisata kota.
Dari lokasi pameran, terdapat beberapa titik wisata yang menarik untuk dikunjungi. Misalnya, para pengunjung dapat merasakan kemegahan arsitektur khas Taiwan di Chiang Kai-Shek Memorial Hall, melihat keindahan kota dari atas Taipei 101 World Trade Center, menikmati sejuknya perbukitan dengan Maokong Gondola, hingga berwisata kuliner dan membeli beragam oleh-oleh di Shilin Night Market. Seluruh lokasi itu, dan banyak pula lokasi menarik lainnya, dapat ditempuh dengan mudah menggunakan Taipei Metro. Dengan segala fasilitas yang ada, Taiwan layak dikatakan sebagai kota yang ramah pengunjung.
Shilin Market menjadi pilihan favorit untuk wisata kuliner dan belanja oleh-oleh |
(Tulisan ini merupakan ulasan lanjutan dari Laporan Khusus Majalah Poultry Indonesia edisi November 2017)
#Taiwan #Poultry #Livestock #Expo
0 comments:
Posting Komentar